Sabtu, 28 Desember 2013

Beliau itu mamaku

Mama itu....

mama itu cerminan toleransi

mama itu ketulusan nyata
mama itu demokrasi aktif
mama itu bentuk kejujuran
mama itu sumber ilmu
mama itu mama :)


Tulis adikku Asiah Fatimah marsyah


Aku adalah anak ke dua dari sepuluh bersaudara memiliki satu kakak dan 8 adik. Yang hebat itu mama dan bapak ku bisa mendidik kesepuluh anaknya dengan bijaksana. Tidak ada sedikit pun paksaan kehendak dalam menjalankan tugas masing-masing dari kami.

Hebatnya lagi mama nggak pernah menyesal melahirkan kami kedunia, mama gak mengeluh saat harus eksra keras membagi waktunya untuk membesarkan kami. Bayangkan saja sepuluh anak dengan jarak lahir yg tidak terlalu jauh.

Mama tidak juga bosan menasihati kami agar tidak lupa pada kewajiban kami sebagai seorang muslim. Mama itu untaian kata yg sulit buat diungkapkan dengan kata-kata yg singkat, karena cintanya juga gak pernah habis atau disingkat-singkat :)

Mama juga selalu sabar menghadapi anaknya yg beranjak gede, Beliau selalu berusaha untuk tidak membuat kami terkekang akan tetapi mama selalu memberi kami kebebasan untuk berekspresi tapi selalu ada nasihat yg terselip setiap kami bertindak .

Buatku sendiri mama adalah perempuan cantik dan tangguh, beliau tidak ingin kami melihatnya menangis kalau kondisi dalam rumah kami dalam suasana yg tidak baik. Ingat suatu waktu kondisi keuangan kami sedang dalam masa panceklik, bapak harus pensiun dari tempat kerjanya, uang hasil pensiun habis dibayarkan untuk utang, rumah terjual begitu juga kendaraan yg kami punya. 

>>>>>>


Waktu siang itu adikku lapar banget, karena bapak gak kunjung pulang, setiap warung gak ada yang mau kasih utangan. dengan sigap mama mengobrak-abrik lemari. 3 bajunya yang masih terlihat bagus beliau masukan dalam kantong pelastik. Sehabis itu dibawanya entah kemana, lama sudah aku dan adik-adikku menunggu mama tak juga  balik, karena terlalu lama menunggu kami ketiduran.

Entahlah berapa jam lamanya kami tertidur sampai tak terasa waktu hampir magrib. Saat mataku terbuka mama ada didapur sedang merebus Mie instan dengan telur. Membuat teh hangat satu gelas besar. 

aku gak pernah bertanya dari mana uang tersebut, karena aku tahu mama pasti melalukan sesuatu yg setiap ibu lakukan untuk melindungi anaknya dari kelaparan, kedinginan Dll. Itulah kenapa aku selalu bangga punya mama. 

Jangan pernah menyakiti hati mama karena syurga ditelapak kaki ibu

Tidak ada komentar: