Masyarakat khususnya di Kabupaten Enrekang sampai sekarang
umumnya menjadikan dangke sebagai lauk pendamping makanan pokok nasi
sehari-hari. Untuk menyantapnya terlebih dahulu dangke tersebut, antara lain,
melalui proses penggorengan.
Sekilas makanan ini tampak seperti tahu, sama-sama berwarna
putih. Namun, makanan khas Kabupaten Enrekang ini terbuat dari fermentasi susu.
Masyarakat menyebutnya Dangke. Makanan ini juga bertekstur kenyal.
Ada yang mengatakan bahwa rasa dangke mirip dengan rasa keju
dari luar negeri. Memang dangke bisa
dijadikan sebagai salah satu makanan khas yang dapat menarik wisatawan dan
seharusnya pemerintah memaksimalkan potensinya tersebut.
Terlebih popularitas dangke sebagai makanan khas di Kabupaten Enrekang menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Enrekang, Lateng, menuturkan bahwa dangke sudah sampai Malaysia dan Jepang.
Dangke dapat bertahan hingga satu bulan. Biasanya, saat
dangke dibawa keluar daerah yang membutuhkan waktu berjam-jam atau bahkan
beberapa hari, dangke dibungkus dalam kemasan kedap udara.
“Biasanya, jika dangke dibawa ke tempat yang membutuhkan
waktu lama, dangke dipanaskan dan dimasukkan ke dalam lemari es,”
Hmm.... nyumi bukan, Tapi apa kalian tahu Dangke adalah susu
kerbau atau susu sapi yang digumpalkan melalui kearifan lokal menggunakan
bantuan enzim papain atau daun pepaya. Bentuk gumpalan dangke tersebut berwarna
putih seperti Tahu.
Dangke merupakan hasil permentasi dari susu, dan cara
membuatnya pun tidak begitu sulit. Berikut alat dan bahan yang diperlukan untuk
membuat dangke, keju lokal asal enrekang.
Alat yang di butuhkan:
Alat untuk memasak/merebus seperti panci dll.
kompor;
Bahan yang diperlukan :
Susu {bisa susu sapi, susu kambing maupun susu kerbau}
getah papaya
Cara membuatnya:
Tuang susu kedalam panci/wajan;
Rebus sampai suhu sekitar 70-80C {Sebenarnya, dikeluarga
kami hanya memperkirakan saja karena tidak ada alat untuk mengukur suhu di
rumah ketika membuat dangke}
Sebelum mendidih, masukkan getah pepaya beberapa tetes
{jangan terlalu banyak, karena jika getah pepayanya terlalu banyak maka akan
membuat rasa dangke menjadi pahit}
Aduk secara rata sampai susunya menggumpal/padat dan
terpisah dengan kandungan air dari susu.
Setelah susunya sudah menggumpal/padat dan mirip dengan tahu
yang agak kenyal, pisahkan dengan airnya;
Setelah itu, masukkan pada cetakan [biasanya orang-orang di
kampung menggunakan tempurung kelapa sebagai cetakannya];
Tunggu beberapa saat sampai dangke agak mengeras dan siap
dinikmati;
Jika ingin memberikan rasa asin, dangke bisa direndam dengan
air garam;
selain itu, dangke juga mempunyai rasa yang enak jika di
goreng.
Jika anda memiliki kesempatan mengunjungi Kabupaten Enrekang, mungkin mengunjungi kerabat atau singgah menikmati pemandangan alam saat perjalanan ke tanah toraja, jangan lupa untuk memasukan dangke sebagai salah satu menu kuliner perjalanan anda.
Selamat mencoba dan menikmati aroma dangke, keju indonesia
asal enrekang sulawesi selatan.
NB: Saya berharap kedepannya dangke dapat dikenal lebih luas lagi bukan hanya di enrekang dan Indonesia tapi mancanegara, karena dangke juga termaksud salah satu wisata kuliner yang menarik untuk dipromosikan, jadi ngga ada salahnya donk sebagai anak daerah juga ikut membantu mengenalkan lebih jelas lagi tentang dangke.
NB: Saya berharap kedepannya dangke dapat dikenal lebih luas lagi bukan hanya di enrekang dan Indonesia tapi mancanegara, karena dangke juga termaksud salah satu wisata kuliner yang menarik untuk dipromosikan, jadi ngga ada salahnya donk sebagai anak daerah juga ikut membantu mengenalkan lebih jelas lagi tentang dangke.
http://yusrandante.blogspot.com/2012/12/Cara-Membuat-dangke-Keju-Indonesi-asal-enrekang.html#.UY7zuqKnzv0
http://enrekang.com/2010/01/dangke-bergizi-tinggi/
http://enrekang.com/2010/01/dangke-bergizi-tinggi/
Jelajahgizi, apakah dangke salah satunya?
Pastikan tetap mengikuti jelajah gizi bersama saya dan peserta lainnya, karena bakal banyak banget informasi tentang kuliner yang bernutrisi,
oh iya, jangan sampai kalian kelewatan sedikitpun kesempatan untuk bisa mengikuti petualangan jelajah gizi berikutnya, ok :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar